MAKALAH
MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
LANDASAN PEMIKIRAN, SIASAT, DAN KEBIJAKAN
MakalahDisusununtukMemenuhiTugasdalam Mata Kuliah
Manajemenpendidikan agama islam
DOSEN
PENGAMPUH
ADHAR
ALMURSID, S.Pd.I,.M.Pd.i
O
L
E
H
SUSANTO
FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH ( STIT)
PRINGSEWU
PENGANTAR
Denganmengucapkansyukurmarilahkitapanjatkankehadirat ALLAH
SWT karenaberkatrahmatdanhidayahnyamasihdiberikannikmatsehat, iman,
danislamsehingga kami dapatmenyelesaikanmakalahmatakuliahManajemenPendidikan
Agama IslamtentanglandasanPemikiran, Siasat, dankebijaksanaan.
Padakesempatan kali
inipenyusunmengucapkanterimakasihkepada :
1.
BapakdanIbu
2.
KaryawandanDosen
STIT PRINGSEWU
3.
DosenpengmpumatakuliahManajemenbapakAdharMursid.
S.Pd.I,.M.Pd.I
Penyusunmenyadarimasihterdapatkekeliruandalampenyusunandanpenulisantugasinisemata-matadatangnyadaridiripribadi
yang takluput rasa khilafdankesempurnaandatangnyadari ALLAH SWT.
Mudah-mudahanmakalahManajemenPendidikan
Agama Islam tentanglandasanPemikiran, Siasat, danKebijaksanaan
Pringsewu, 29 Agustus 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakangMasalah
Pemimpinadalah orang yang dapatmempengaruhi
orang lain agar dapatberbuatsesuaidengankemauan yang dikehendakinya. Dengan
kata lain pemimpinadalah orang yang sanggupmembawa orang lain
menujukepadatujuan yang
dikehendakinya. Padahakekatnyasetiapmanusiapadahakekatnyaadalahpemimpin,
paling tidakiasebagaipemimpindirinyasendiri. Hatiadalahpemimpin di
dalamtubuhmanusia, sebabsegalasesuatu yang yangmanusiaperbuatadalahberdasarpetunjukdankemauanhatinurani.
Pemimpinjugaharusmemilikilandasanpemikiran,
siasat, danmempunyaisifatbijaksana,
terkadangpemimpinlupadengantigakomponentersebutuntukmendirikanlembagapendidikanpadahaltigakomponentersebutsangatbermanfaatdalammemajukansuatulembagapendidikan,
makaolehsebabitupenulismenuliskaryailmiyahgunauntukmenbahastigakomponenyaitulandasanpemikitan,
siasat, dankebijaksanaan.
B.
RumusanMasalah
1.
Apa
yang di maksuddenganlandasanpemikiran ?
2.
Bagaimanamembuatsiasatdanapa
yang di maksuddengansiasat ?
3.
Bagaimanamenanamkansifatkebijaksanaan?
C.
TujuandanManfaat
1.
Untukmengetahuilandasanpemikiran.
2.
Untukmengetahuicaramembuatsiasatdanuntukmengetahuiapasiasatitu.
3.
Untukmengetahuicaramenanamkansifatkebijaksanaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Landasanpemikiran
Pemikiran dalam bahasa inggris disebut Inference yang
berarti penyimpulan yang berarti mengeluarkan suatu hasil berupa kesimpulan ada
juga yang menyebut penuturan dan penalaran. Apa yang dimaksud pembicaraan dalam
bagian ini adalah : kegiatan akal manusia, mencermati suatu pengetahuan yang
telah ada, untuk mendapatkan / mengeluarkan pengetahuan yang baru (lain)“.
Terutama dalam konteks rasionalitas stricto sensu misalnya dalam ilmu:
Pemikiran adalah aksi yang menyebabkan pikiran mendapat
pengertian baru dengan perantaraan hal yang sudah diketahui.sebenarnya yang
beraksi disini bukan hanya pikiran atau akal budi, yang beraksi sesungguhnya
adalah seluruh manusia (the whole man). Selanjutnya proses pemikiran adalah
suatu pergerakan mental dari sutu hal menuju hal lain, dari proposisi satu ke
proposisi lainnya,dari apa yang sudah diketahui ke hal yang belum diketahui.
Misalnya dari realitas dunia ini kita dapat membuat pemikiran tentang
eksistensi tuhan, dari perbuatan-perbuatan kita, kita dapat membuat pemikiran
tentang kemerdekaan kehendak.karena pemikiran merupakan suatu gerak kemajuan,
maka juga terjadilah urutan momen-momen, urutan sebelum dan sesudahnya. Jadi,
terdapat terminus a quo, yakni hal yang merupakan pangkalan, hal yang sudah diketahui,
dan terdapat terminus ad quem (sasaran), yakni sesuatu yang muncul dari
pangkalan tadi.
Dalam pengertian pemikiran stricto sensu, hal yang sudah
diketahui itu terdiri dari dua term yang diketahui sebagai benar. Dan dua term
ini berbentuk dua proposisi (mental) yang biasa juga disebut
premis-premis atau antecedent. Dengan memikirkan kedua term tersebut,pemikiran
melihat hubungan, kemudian melihat pula kebenaran ketiga,yakni sesuatu yang
muncul berkat adanya hubungan-hubungan yang tardapat dalam antecedent.kebenaran
ketigayang muncul dari hubungan tadi disebut kesimpulan atau konklusi yang juga
berwujud proposisi. Dan proposisi ini juga merupakan “wadah“ tempat pemikiran
bermuara dan sebagai tempat memuat penyimpulan (inferensi) yang disebut consequent.
Organisme logis yang diwujudkan oleh antecedent, kecuali jika
proposisi-proposisi yang mewujudkan pemikiran diatur secara tertentu hingga
mengungkapkan ciri-ciri hal yang dipersoalkan.
Prinsip – prinsipdasarpemikiran
1. Prinsip identitas adalah dasar dari semua pemikiran. Artinya ialah
pengakuan bahwa benda ini adalah benda ini, dan bukan benda lain; bahwa benda
itu adalah benda itu, dan bukan benda lainSuatu benda adalah benda itu sendiri.
Setiap benda identik dengan diringan sendiri.
2. Prinsip pembatalan prinsip ini sebanyaklah rumusan negatif dari prinsip
identitas.
3. Prinsip-penyisihan-kemungkinan-ketiga, prinsip yang mengatakan bahwa tidak
terdapat kemungkinan ketiga. Yang dimaksudkan adalah apabila terdapat dua
proposisi yang kontradiktoris, yang satu merobohkan yang lain, pastilah salah
satu dari proposisi itu salah. Tidak mungkin terdapat kemungkinan ketiga.
4. Prinsip-alasan-yang-mencukupi karena sifat
keumumannya,prinsip-alasan-yang-mencukupi dapat kita beri tempat disni juga.
Rumusannya: sesuatu yang ada mempunyai alasan yang mencukupi untuk adanya.
Segala sesuatu mempunyai dasar atau alasan yang mencukupi untuk adanya, atau
segala sesuatu dapat dapat dimengerti. Tetapi waspadalah untuk tidak memperluas
penerapan prinsip ini pada semua realitas, atau apa sesuatu yang hanya satu,
sebab tidak semua realitas dapat dimengerti secara memadai oleh pikiran kita
yang terbatas.
B.
Siasat
Siasatadalahcarabekerjaataumelakukansesuatudengancermat/seksama
(KBBI)[1].
Siasatjugadapatdimaknaisebagaitaktik yang berdayaupayauntukmencapaiterwujudnyatujuantertentu
(perencanaanpembelajaranbahasadansastra
Indonesia/PBSI).Mengapaperlusiasat?Perencanaanpembelajaranmerupakantahapanpentinguntukmencapaitujuanakhirpembelajaran.Pembelajaranbukansekedaraktivitasrutinpendidikantetapimerupakankomunikasiedukatif
yang penuhpesan, sistemik, prosedural, dansarattujuan.Karenaitu,
iaharusdipersiapkansecaracermat.
MengikutKamaruddinHj. Husin&SitiHajarHj. Abdul Aziz
dalambukunyaPengajianMelayuIII :KomunikasiBahasa, siasatbolehdidefinisikansebagaipengendaliansuatuorganisasi
yang benar-benarberlaku di dalambilikdarjah di
manaiadigunakanuntukmencapaisesuatuobjektif.
Siasatmerupakansuatualat yang digunakanoleh guru
bahasabagimenyampaikanbahan-bahanpengajaran yang
telahdipilihuntukpelajar-pelajarnya.siasat yang
dipilihharuslahsejajardengankaedah yang digunakandanseiramadenganpendekatan
yang dianuti[2].
TujuanSiasat
1. MenarikMinatmurid
2. Mengekalkanperhatian
3. Membangkitkanrasingintahu
C.
Kebijaksanaan
Kebijaksanaanadalahsuatutindakan yang selalumenggunakanakalbudinya(
pengalamandanpengetahuan) apabilamenghadapikesulitanataupermasalahan. Kebijaksanaanharus
di milikisetiapindividumasing-masingkarenasetiapinduviduadalampemimpin.
Seorangpemimpin yang suksesadalah yang
maumengertitentangkeadaananakbuahnya.Konsepnyaadalahbagaimanacaranya agar
anakbuahkitadapatbekerjadengannyaman, sadarakanpekerjaannyatanpamerasatertekan.
Keteladananseorangpemimpinharusditerapkan.Misalnyamenyuruhanakbuahmasuk
jam delapan, makasebelum jam yang ditetapkanseorangpemimpin yang baiksudahdatangterlebihdahulu.Kalaupadasaatinisedangdigalakkkan
anti KKN, makadalamprakteknyasemuaharustransparandan yang
perludilakukanjangansekali-kali menggunakanuangkantorsesenpununtukkeperluan
yang bersifatpribadi. Karenaakibatdariperbuataniniakan fatal. Yang paling
utama, seorangpemimpinharusmauturunkelapangansecaralangsung,
bertegursapadengananakbuah,
tidakhanyamendengarkanlaporandaribawahan.Kesejahteraanpegawaiharusmendapatperhatianserius,
jangansampaisemangatdaripegawai yang sudahdemikianbesardan loyal, akansirnadenganimbalan
yang tidaksepadan.
Perludiingat,
bahwakeputusanseorangpemimpinadalahsendiri.Iadapatmendengarkanberbagaipertimbangandaribanyak
orang tetapipadaakhirkeputusanhanyadiasendiri yang akanmelakukannya. Untukitu,
diperlukanketelitian, jiwa yang tenangdanbijaksana.Sehinggaapa-apa yang
sudahmenjadikeputusannyatidakmenimbulkanmasalah.
Menegorkesalahanbawahanjangandilakukanpadatempatterbuka.Carilahtempattertutup, usahakanberlakubijaksana, sehinggabawahan yang mendapatteguranakanmenyadarikesalahannyadantidaktimbul rasa dendam.
Menegorkesalahanbawahanjangandilakukanpadatempatterbuka.Carilahtempattertutup, usahakanberlakubijaksana, sehinggabawahan yang mendapatteguranakanmenyadarikesalahannyadantidaktimbul rasa dendam.
Dalamsebuahperusahaanperananseorangmanajersangatpenting.Bilamanajernyaberjalantidaksesuaiaturan,
makabawahannyaakanberjalanserupa. Bahkandapatmelebihidalamtindakan yang
kurangbaik.Bilaadarejeki, sisihkansedikituntukdikumpulkan,
danhasilnyadibagikankepadakaryawan.Dengancarasepertiinikaryawanmerasadiperhatikandannilaisertasemangatkerjamerekaakanmeningkat.
BAB III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Ø
Landasanpemikiran
Landasan Pemikiran adalah dasar aksi
yang menyebabkan pikiran mendapat pengertian baru dengan perantaraan hal
yang sudah diketahui.sebenarnya yang beraksi disini bukan hanya pikiran atau
akal budi, yang beraksi sesungguhnya adalah seluruh manusia (the whole man).
Selanjutnya proses pemikiran adalah suatu pergerakan mental dari sutu hal
menuju hal lain, dari proposisi satu ke proposisi lainnya,dari apa yang sudah
diketahui ke hal yang belum diketahui. Misalnya dari realitas dunia ini kita
dapat membuat pemikiran tentang eksistensi tuhan, dari perbuatan-perbuatan kita,
kita dapat membuat pemikiran tentang kemerdekaan kehendak.karena pemikiran
merupakan suatu gerak kemajuan
Ø
Siasat
Siasatadalahcarabekerjaataumelakukansesuatudengancermat/seksama
(KBBI). Siasatjugadapatdimaknaisebagaitaktik yang berdayaupayauntukmencapaiterwujudnyatujuantertentu
(perencanaanpembelajaranbahasadansastra
Indonesia/PBSI).Mengapaperlusiasat?Perencanaanpembelajaranmerupakantahapanpentinguntukmencapaitujuanakhirpembelajaran.
Ø Kebijaksanaan
Kebijaksanaanadalahsuatutindakan
yang selalumenggunakanakalbudinya( pengalamandanpengetahuan)
apabilamenghadapikesulitanataupermasalahan. Kebijaksanaanharus di
milikisetiapindividumasing-masingkarenasetiapinduviduadalampemimpin.
B.
SARAN
Berkaitandenganpermasalahan yang dibahas, makapenulismemberikan saran sebagaiberikut :
Sebagaiseorangpemimpinharusmempunyailandasanpikiran. Siasat, danmempunyaisifatbijaksana yang baik, karenaketigakomponentersebutkuncinmenciptakanpendidikan yang baik.
Berkaitandenganpermasalahan yang dibahas, makapenulismemberikan saran sebagaiberikut :
Sebagaiseorangpemimpinharusmempunyailandasanpikiran. Siasat, danmempunyaisifatbijaksana yang baik, karenaketigakomponentersebutkuncinmenciptakanpendidikan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dahri, Sunardji, 2009, Ilmu Mantik, Langkah – Langkah
Berfikir Logis, Surabaya : PT. Pwu Jawa Timur ”Putri”
Suharto, Heru, 1993, Logika Formal, Sala : Bpk
– UNS
Jamaluddin, 1989, BerfikirApa dan Bagaimana, Surabaya
Indah.
PusdiklatPegawaiDepdiknas,
ManajemenSekolah, Jakarta, edisi II, cetIII,tt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar