Breaking News

Rabu, 06 September 2017

MAKALAH LANDASAN PEMIKIRAN, SIASAT, DAN KEBIJAKAN

MAKALAH

MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
LANDASAN PEMIKIRAN, SIASAT, DAN KEBIJAKAN
MakalahDisusununtukMemenuhiTugasdalam Mata Kuliah
Manajemenpendidikan agama islam

DOSEN PENGAMPUH

ADHAR ALMURSID, S.Pd.I,.M.Pd.i



O
L
E
H

SUSANTO












FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH ( STIT)
PRINGSEWU
PENGANTAR



Denganmengucapkansyukurmarilahkitapanjatkankehadirat ALLAH SWT karenaberkatrahmatdanhidayahnyamasihdiberikannikmatsehat, iman, danislamsehingga kami dapatmenyelesaikanmakalahmatakuliahManajemenPendidikan Agama IslamtentanglandasanPemikiran, Siasat, dankebijaksanaan.
Padakesempatan kali inipenyusunmengucapkanterimakasihkepada :
1.      BapakdanIbu
2.      KaryawandanDosen STIT PRINGSEWU
3.      DosenpengmpumatakuliahManajemenbapakAdharMursid. S.Pd.I,.M.Pd.I

Penyusunmenyadarimasihterdapatkekeliruandalampenyusunandanpenulisantugasinisemata-matadatangnyadaridiripribadi yang takluput rasa khilafdankesempurnaandatangnyadari ALLAH SWT.
Mudah-mudahanmakalahManajemenPendidikan Agama Islam tentanglandasanPemikiran, Siasat, danKebijaksanaan




Pringsewu, 29 Agustus 2012





Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN


A.    LatarBelakangMasalah
Pemimpinadalah orang yang dapatmempengaruhi orang lain agar dapatberbuatsesuaidengankemauan yang dikehendakinya. Dengan kata lain pemimpinadalah orang yang sanggupmembawa orang lain menujukepadatujuan yang dikehendakinya. Padahakekatnyasetiapmanusiapadahakekatnyaadalahpemimpin, paling tidakiasebagaipemimpindirinyasendiri.  Hatiadalahpemimpin di dalamtubuhmanusia, sebabsegalasesuatu yang yangmanusiaperbuatadalahberdasarpetunjukdankemauanhatinurani.
Pemimpinjugaharusmemilikilandasanpemikiran, siasat, danmempunyaisifatbijaksana, terkadangpemimpinlupadengantigakomponentersebutuntukmendirikanlembagapendidikanpadahaltigakomponentersebutsangatbermanfaatdalammemajukansuatulembagapendidikan, makaolehsebabitupenulismenuliskaryailmiyahgunauntukmenbahastigakomponenyaitulandasanpemikitan, siasat, dankebijaksanaan.

B.     RumusanMasalah
1.      Apa yang di maksuddenganlandasanpemikiran ?
2.      Bagaimanamembuatsiasatdanapa yang di maksuddengansiasat ?
3.      Bagaimanamenanamkansifatkebijaksanaan?

C.    TujuandanManfaat
1.      Untukmengetahuilandasanpemikiran.
2.      Untukmengetahuicaramembuatsiasatdanuntukmengetahuiapasiasatitu.
3.      Untukmengetahuicaramenanamkansifatkebijaksanaan.
           


BAB II
PEMBAHASAN


A.    Landasanpemikiran
Pemikiran dalam bahasa inggris disebut Inference yang berarti penyimpulan yang berarti mengeluarkan suatu hasil berupa kesimpulan ada juga yang menyebut penuturan dan penalaran. Apa yang dimaksud pembicaraan dalam bagian ini adalah : kegiatan akal manusia, mencermati suatu pengetahuan yang telah ada, untuk mendapatkan / mengeluarkan pengetahuan yang baru (lain)“. Terutama dalam konteks rasionalitas stricto sensu misalnya dalam ilmu:
Pemikiran adalah aksi yang menyebabkan pikiran mendapat pengertian baru dengan perantaraan hal yang sudah diketahui.sebenarnya yang beraksi disini bukan hanya pikiran atau akal budi, yang beraksi sesungguhnya adalah seluruh manusia (the whole man). Selanjutnya proses pemikiran adalah suatu pergerakan mental dari sutu hal menuju hal lain, dari proposisi satu ke proposisi lainnya,dari apa yang sudah diketahui ke hal yang belum diketahui. Misalnya dari realitas dunia ini kita dapat membuat pemikiran tentang eksistensi tuhan, dari perbuatan-perbuatan kita, kita dapat membuat pemikiran tentang kemerdekaan kehendak.karena pemikiran merupakan suatu gerak kemajuan, maka juga terjadilah urutan momen-momen, urutan sebelum dan sesudahnya. Jadi, terdapat terminus a quo, yakni hal yang merupakan pangkalan, hal yang sudah diketahui, dan terdapat terminus ad  quem (sasaran), yakni sesuatu yang muncul dari pangkalan tadi.
Dalam pengertian pemikiran stricto sensu, hal yang sudah diketahui itu terdiri dari dua term yang diketahui sebagai benar. Dan dua term ini berbentuk dua  proposisi (mental) yang biasa juga disebut premis-premis atau antecedent. Dengan memikirkan kedua term tersebut,pemikiran melihat hubungan, kemudian melihat pula kebenaran ketiga,yakni sesuatu yang muncul berkat adanya hubungan-hubungan yang tardapat dalam antecedent.kebenaran ketigayang muncul dari hubungan tadi disebut kesimpulan atau konklusi yang juga berwujud proposisi. Dan proposisi ini juga merupakan “wadah“ tempat pemikiran bermuara dan sebagai tempat memuat penyimpulan (inferensi) yang disebut consequent. Organisme logis yang diwujudkan oleh antecedent, kecuali jika proposisi-proposisi yang mewujudkan pemikiran diatur secara tertentu hingga mengungkapkan ciri-ciri hal yang dipersoalkan.

Prinsip – prinsipdasarpemikiran
1.      Prinsip identitas adalah dasar dari semua pemikiran. Artinya ialah pengakuan bahwa benda ini adalah benda ini, dan bukan benda lain; bahwa benda itu adalah benda itu, dan bukan benda lainSuatu benda adalah benda itu sendiri. Setiap benda identik dengan  diringan sendiri.
2.      Prinsip pembatalan prinsip ini sebanyaklah rumusan negatif dari prinsip identitas.
3.      Prinsip-penyisihan-kemungkinan-ketiga, prinsip yang mengatakan bahwa tidak terdapat kemungkinan ketiga. Yang dimaksudkan adalah apabila terdapat dua proposisi yang kontradiktoris, yang satu merobohkan yang lain, pastilah salah satu dari proposisi itu salah. Tidak mungkin terdapat kemungkinan ketiga.
4.      Prinsip-alasan-yang-mencukupi karena sifat keumumannya,prinsip-alasan-yang-mencukupi dapat kita beri tempat disni juga. Rumusannya: sesuatu yang ada mempunyai alasan yang mencukupi untuk adanya. Segala sesuatu mempunyai dasar atau alasan yang mencukupi untuk adanya, atau segala sesuatu dapat dapat dimengerti. Tetapi waspadalah untuk tidak memperluas penerapan prinsip ini pada semua realitas, atau apa sesuatu yang hanya satu, sebab tidak semua realitas dapat dimengerti secara memadai oleh pikiran kita yang terbatas.


B.     Siasat
Siasatadalahcarabekerjaataumelakukansesuatudengancermat/seksama (KBBI)[1]. Siasatjugadapatdimaknaisebagaitaktik yang berdayaupayauntukmencapaiterwujudnyatujuantertentu (perencanaanpembelajaranbahasadansastra Indonesia/PBSI).Mengapaperlusiasat?Perencanaanpembelajaranmerupakantahapanpentinguntukmencapaitujuanakhirpembelajaran.Pembelajaranbukansekedaraktivitasrutinpendidikantetapimerupakankomunikasiedukatif yang penuhpesan, sistemik, prosedural, dansarattujuan.Karenaitu, iaharusdipersiapkansecaracermat.
MengikutKamaruddinHj. Husin&SitiHajarHj. Abdul Aziz dalambukunyaPengajianMelayuIII :KomunikasiBahasa, siasatbolehdidefinisikansebagaipengendaliansuatuorganisasi yang benar-benarberlaku di dalambilikdarjah di manaiadigunakanuntukmencapaisesuatuobjektif.
Siasatmerupakansuatualat yang digunakanoleh guru bahasabagimenyampaikanbahan-bahanpengajaran yang telahdipilihuntukpelajar-pelajarnya.siasat yang dipilihharuslahsejajardengankaedah yang digunakandanseiramadenganpendekatan yang dianuti[2].

TujuanSiasat
1.   MenarikMinatmurid
2.   Mengekalkanperhatian
3.   Membangkitkanrasingintahu
C.    Kebijaksanaan

Kebijaksanaanadalahsuatutindakan yang selalumenggunakanakalbudinya( pengalamandanpengetahuan) apabilamenghadapikesulitanataupermasalahan. Kebijaksanaanharus di milikisetiapindividumasing-masingkarenasetiapinduviduadalampemimpin.
Seorangpemimpin yang suksesadalah yang maumengertitentangkeadaananakbuahnya.Konsepnyaadalahbagaimanacaranya agar anakbuahkitadapatbekerjadengannyaman, sadarakanpekerjaannyatanpamerasatertekan.
Keteladananseorangpemimpinharusditerapkan.Misalnyamenyuruhanakbuahmasuk jam delapan, makasebelum jam yang ditetapkanseorangpemimpin yang baiksudahdatangterlebihdahulu.Kalaupadasaatinisedangdigalakkkan anti KKN, makadalamprakteknyasemuaharustransparandan yang perludilakukanjangansekali-kali menggunakanuangkantorsesenpununtukkeperluan yang bersifatpribadi. Karenaakibatdariperbuataniniakan fatal. Yang paling utama, seorangpemimpinharusmauturunkelapangansecaralangsung, bertegursapadengananakbuah, tidakhanyamendengarkanlaporandaribawahan.Kesejahteraanpegawaiharusmendapatperhatianserius, jangansampaisemangatdaripegawai yang sudahdemikianbesardan loyal, akansirnadenganimbalan yang tidaksepadan.
Perludiingat, bahwakeputusanseorangpemimpinadalahsendiri.Iadapatmendengarkanberbagaipertimbangandaribanyak orang tetapipadaakhirkeputusanhanyadiasendiri yang akanmelakukannya. Untukitu, diperlukanketelitian, jiwa yang tenangdanbijaksana.Sehinggaapa-apa yang sudahmenjadikeputusannyatidakmenimbulkanmasalah.
Menegorkesalahanbawahanjangandilakukanpadatempatterbuka.Carilahtempattertutup, usahakanberlakubijaksana, sehinggabawahan yang mendapatteguranakanmenyadarikesalahannyadantidaktimbul rasa dendam.
Dalamsebuahperusahaanperananseorangmanajersangatpenting.Bilamanajernyaberjalantidaksesuaiaturan, makabawahannyaakanberjalanserupa. Bahkandapatmelebihidalamtindakan yang kurangbaik.Bilaadarejeki, sisihkansedikituntukdikumpulkan, danhasilnyadibagikankepadakaryawan.Dengancarasepertiinikaryawanmerasadiperhatikandannilaisertasemangatkerjamerekaakanmeningkat.





BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN
Ø  Landasanpemikiran
Landasan Pemikiran adalah dasar aksi  yang menyebabkan pikiran mendapat pengertian baru dengan perantaraan hal yang sudah diketahui.sebenarnya yang beraksi disini bukan hanya pikiran atau akal budi, yang beraksi sesungguhnya adalah seluruh manusia (the whole man). Selanjutnya proses pemikiran adalah suatu pergerakan mental dari sutu hal menuju hal lain, dari proposisi satu ke proposisi lainnya,dari apa yang sudah diketahui ke hal yang belum diketahui. Misalnya dari realitas dunia ini kita dapat membuat pemikiran tentang eksistensi tuhan, dari perbuatan-perbuatan kita, kita dapat membuat pemikiran tentang kemerdekaan kehendak.karena pemikiran merupakan suatu gerak kemajuan
Ø  Siasat
Siasatadalahcarabekerjaataumelakukansesuatudengancermat/seksama (KBBI). Siasatjugadapatdimaknaisebagaitaktik yang berdayaupayauntukmencapaiterwujudnyatujuantertentu (perencanaanpembelajaranbahasadansastra Indonesia/PBSI).Mengapaperlusiasat?Perencanaanpembelajaranmerupakantahapanpentinguntukmencapaitujuanakhirpembelajaran.
Ø  Kebijaksanaan
Kebijaksanaanadalahsuatutindakan yang selalumenggunakanakalbudinya( pengalamandanpengetahuan) apabilamenghadapikesulitanataupermasalahan. Kebijaksanaanharus di milikisetiapindividumasing-masingkarenasetiapinduviduadalampemimpin.
B.     SARAN
Berkaitandenganpermasalahan yang dibahas, makapenulismemberikan saran sebagaiberikut :
Sebagaiseorangpemimpinharusmempunyailandasanpikiran. Siasat, danmempunyaisifatbijaksana yang baik, karenaketigakomponentersebutkuncinmenciptakanpendidikan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA


Dahri, Sunardji, 2009, Ilmu Mantik, Langkah – Langkah Berfikir Logis, Surabaya : PT. Pwu Jawa Timur ”Putri”

Suharto, Heru, 1993, Logika Formal, Sala : Bpk – UNS

Jamaluddin, 1989, BerfikirApa dan Bagaimana, Surabaya Indah.


PusdiklatPegawaiDepdiknas, ManajemenSekolah, Jakarta, edisi II, cetIII,tt





[1]Menurut Jane Nelsen  dalambuku “Positive Discipline”,
[2]KamaruddinHj. Husin&SitiHajarHj. Abdul Aziz
dalambukunyaPengajianMelayu III : KomunikasiBahasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Susanto,S.Pd.I.,S.Kom.