MAKALAH
METODOLOGI PEMBELAJARAN
PAI
POSISI
METODOLOGI PEMBELAJARAN PAI
Makalah Disusun untuk
Memenuhi Tugas dalam Mata Kuliah
Metodologi pembelajan PAI
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
Kelompok I
SUSANTO :PEMBAHAS
MURNI : MUDERATOR
WAIS AL
QURNI : NOTULEN
NYAI
INDRAYANI : PEMBACA MAKALAH
FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU
TARBIYAH(STIT)
PRINGSEWU
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur marilah kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT
karena berkat rahmat dan hidayahnya masih diberikan nikmat sehat, iman, dan
islam sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah metodologi
pembelajaran PAI tentang Posisi Metodologi PAI.
Pada kesempatan
kali ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak
dan Ibu
2. Karyawan
dan Dosen STIT PRINGSEWU
3. Dosen
pengmpu mata kuliah metodologi pembelajaran PAI bapak cucu syamsudin. S.Pd.I
Penyusun menyadari
masih terdapat kekeliruan dalam penyusunan dan penulisan makalah ini
semata-mata datangnya dari diri pribadi yang tak luput rasa khilaf dan
kesempurnaan datangnya dari ALLAH SWT.
Mudah-mudahan makalah mata kuliah metodologi pembelajaran PAI
tentang Posisi Metodologi PAI dapat bermanfaat bagi pembaca.
Pringsewu, 30 Agustus 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seorang guru dituntut untuk mampu memadukan berbagai metode yang relevan.
Untuk pembelajaran PAI, misalnya, seorang guru harus mampu menggunakan metode
ceramah, tanya jawab , latihan, serta harus memberi keteladanan bagi anak
didiknya. Menurut ajaran Islam, melaksanakan pendidikan agama adalah merupakan
perintah dari Allah dan ibadah kepada-Nya.Karena itu harus dilakukan dengan
sebaik-baiknya oleh guru.
Seorang guru harus senantiasa membekali dirinya dengan berbagai kemampuan .Kemampuan intelektual dan metodologis, serta kepribadian dan akhlak mulia harus dimiliki seorang guru. Karena keteladanan mutlak harus dimiliki guru agar ia dapat berperan sebagaimana mestinya sebagai guru Pendidikan Agama Islam.Oleh sebab itu kami buat makalah ini untuk pengetahuan kita masalah metode pembalajaran kita.
Seorang guru harus senantiasa membekali dirinya dengan berbagai kemampuan .Kemampuan intelektual dan metodologis, serta kepribadian dan akhlak mulia harus dimiliki seorang guru. Karena keteladanan mutlak harus dimiliki guru agar ia dapat berperan sebagaimana mestinya sebagai guru Pendidikan Agama Islam.Oleh sebab itu kami buat makalah ini untuk pengetahuan kita masalah metode pembalajaran kita.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan
metodologi pembelajaran PAI?
2.
Apa saja yang menjadi
metodologi pembelajaran PAI ?
C.
Tujuan dan Manfaat
1.
Untuk mengetahui pengertian
metodologi pembelajaran PAI.
2.
Untuk mengetahui apa saja yang
menjadi metodologi pembelajaran PAI.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Metodologi Pendidikan Agama
Islam
Metodologi merupakan hal yang sangat penting dalam Pendidikan Agama
Islam ( PAI ). Metode adalah suatu cara mengajar, yang berfungsi sebagai alat
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semakin baik metode yang digunakan, maka
akan semakin efektif dan efisien pula pencapaian tujuannya. Dalam metode
mangajar, faktor guru, siswa, bahan yang akan diajarkan, situasi, sarana,
prasarana, serta fasilitas-fasilitas lainnya sangat besar pengaruhnya. Dengan
banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi di dalam penggunaan suatu metode,
maka sebenarnya cukup sulit bagi seorang guru untuk menetapkan metode yang
paling baik dan harus dipakai di dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam agar
pembelajaran tersebut berhasil.
Metodologi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Depdiknas, 2002
: 741 ) , berarti “ ilmu tetang metode; uraian tentang metode”. Sedangakan
metode, menurut kamus yang sama ( 2002 : 740) , berarti : ”Cara teratur yang
digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan”.
Sedangkan metode mengajar, Zuhairini dkk.( 1981 : 68 ) memberikan definisi sebagai berikut: ”Metode mengajar adalah :
o merupakan salah satu komponen dari pada proses pendidikan.
o merupakan alat mencapai tujuan, yang didukung oleh alat-alat bantu mengajar.
o merupakan kebulatan dalam suatu sistem pendidikan”.
Bertitik tolak dari pengertian metode mengajar tersebut, Zuhairini dkk. (1981 : 69) merumuskan pengertian Metodologi Pendidikan Agama Islam seperti berikut ini : “... segala usaha yang sistematis dan pragmatis untuk mencapai tujuan pendidikan agama, dengan melalui berbagai aktivitas, baik di dalam maupun di luar kelas dalam lingkungan sekolah”.
Seorang guru dituntut untuk mampu memadukan berbagai metode yang relevan. Untuk pembelajaran shalat, misalnya, seorang guru harus mampu menggunakan metode ceramah, tanya jawab , latihan, serta harus memberi keteladanan bagi anak didiknya. Menurut ajaran Islam, melaksanakan pendidikan agama adalah merupakan perintah dari Allah dan ibadah kepada-Nya.Karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh guru.
Seorang guru harus senantiasa membekali dirinya dengan berbagai kemampuan .Kemampuan intelektual dan metodologis, serta kepribadian dan akhlak mulia harus dimiliki seorang guru. Karena keteladanan mutlak harus dimiliki guru agar ia dapat berperan sebagaimana mestinya sebagai guru Pendidikan Agama Islam.
Sedangkan metode mengajar, Zuhairini dkk.( 1981 : 68 ) memberikan definisi sebagai berikut: ”Metode mengajar adalah :
o merupakan salah satu komponen dari pada proses pendidikan.
o merupakan alat mencapai tujuan, yang didukung oleh alat-alat bantu mengajar.
o merupakan kebulatan dalam suatu sistem pendidikan”.
Bertitik tolak dari pengertian metode mengajar tersebut, Zuhairini dkk. (1981 : 69) merumuskan pengertian Metodologi Pendidikan Agama Islam seperti berikut ini : “... segala usaha yang sistematis dan pragmatis untuk mencapai tujuan pendidikan agama, dengan melalui berbagai aktivitas, baik di dalam maupun di luar kelas dalam lingkungan sekolah”.
Seorang guru dituntut untuk mampu memadukan berbagai metode yang relevan. Untuk pembelajaran shalat, misalnya, seorang guru harus mampu menggunakan metode ceramah, tanya jawab , latihan, serta harus memberi keteladanan bagi anak didiknya. Menurut ajaran Islam, melaksanakan pendidikan agama adalah merupakan perintah dari Allah dan ibadah kepada-Nya.Karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh guru.
Seorang guru harus senantiasa membekali dirinya dengan berbagai kemampuan .Kemampuan intelektual dan metodologis, serta kepribadian dan akhlak mulia harus dimiliki seorang guru. Karena keteladanan mutlak harus dimiliki guru agar ia dapat berperan sebagaimana mestinya sebagai guru Pendidikan Agama Islam.
Salah satu metode pembelajaran Pendidikan Agama
Islam adalah pembiasaan dan pengamalan ; sebuah metode yang diisyaratkan secara
implisit di dalam Surah Al Alaq. Pada waktu turun wahyu tersebut perintah iqra
diulang-ulang oleh Malaikat Jibril.Latihan dan pengulangan yang merupakan
metode praktis untuk memahami suatu materi pelajaran termasuk dalam metode ini.
Dalam pegamalan ajaran agama , pembiasaan ini sangat penting , karena bila
sudah terbiasa melakukannya dengan baik sejak kecil akan sulit untuk berubah
dari kebiasaan tersebut.
B.
Macam-macam
MetodePembelajaran PAI
1. Metode Cerita
Mendidik anak dengan menggunakan metode bercerita (At Tarbiyah bi al-Qishah) adalah merupakan cirri khas yang dimiliki oleh Al Quran yaitu saat memaparkan cerita-cerita para Nabi dan orang-orang terdahulu dengan maksud untuk dijadikan sebagai peringatan atau pelajaran.
Sebagai ulama terdahulu berpendapat bahwa cerita merupakan salah satu senjata Allah SWT yang dapat meneguhkan hati para walinya ’’Dan semua kisah dari Rasul-rasul kami ceritakan kepada kamu, ialah kisah-kisah yang dengannya kami teguhkan hatimu’’ (QS Huud:120)
1. Metode Cerita
Mendidik anak dengan menggunakan metode bercerita (At Tarbiyah bi al-Qishah) adalah merupakan cirri khas yang dimiliki oleh Al Quran yaitu saat memaparkan cerita-cerita para Nabi dan orang-orang terdahulu dengan maksud untuk dijadikan sebagai peringatan atau pelajaran.
Sebagai ulama terdahulu berpendapat bahwa cerita merupakan salah satu senjata Allah SWT yang dapat meneguhkan hati para walinya ’’Dan semua kisah dari Rasul-rasul kami ceritakan kepada kamu, ialah kisah-kisah yang dengannya kami teguhkan hatimu’’ (QS Huud:120)
Metode ini
mempunyai pengaruh yang besar bagi jiwa dan akal, dan meningkatkan kecerdasan
berfikir seorang anak sebab cerita tersebut memiliki keindahan dan kenikmatan
tersendiri.
1.
Beberapacara dalam memaparkan
cerita
Secara lisan dengan memperhatikan gerakan setiap tokoh dalam sebuah cerita tersebut. Cara ini dianjurkan untuk kalangan anak usia dibawah 4tahun.
Secara lisan dengan memperhatikan gerakan setiap tokoh dalam sebuah cerita tersebut. Cara ini dianjurkan untuk kalangan anak usia dibawah 4tahun.
2.
Dengan memgunakan kaset seperti
kaset-kaset cerita anak shaleh Dll. Cara ini cocok untuk kalangan usia 5-13
tahun.
3.
Dengan menggunakan video
seperti film Ar Risalah yang menceritakan kisah Nabi Muhammad SAW. Cara ini
cocok untuk kalangan usia diatas 8 tahun
4.
Cerita-cerita dalam bentuk tulisan dan gambar,
cara ini hanya untuk anak-anak yang bisa membaca.
Cerita sebelum tidur sangat penting bagi anak karena kehidupannya
yang dipenuhi dengan khayalan, cerita tersebut akan melekat dalam ingatan anak
sehingga tidak mudah dilupakan dan telah membaur atau menetap dalam pusat
ingatan ketika tertidur. Dan seluruh cerita serta pesan moral yang diberikan
akan tertanam kuat untuk sepanjang hayatnya. Karena orang tua hendaknya
hati-hati dalam memilih cerita untuk anak.
2. Metode Tanya
Jawab
Metode tanya
jawab adalah caa guru mentransformasikan materi pelajaran melalui tanya jawab.
Menurut teori Taksonomi Bloom ada 6 macam pertanyaan yang baik untuk dijadikan
pedoman tanya-jawab yaitu :
a.
Pertanyaan mengenai ingatan,
memori, atau hafalan
b.
Pertanyaan untuk mengecek pemahaman
c.
Pertanyaan mengenai penerapan
d.
Pertanyaan analisis
e.
Pertanyaan kemampuan berfikir kreatif atau
sintesis
Pertanyaan bersifat penilaian atau evaluatif
yang dilakukan di akhir proses belajar, atau dengan istilah Post test.
Kelebihan dari metode tanya jawab adalah :
a. Situasi kelas akan hidup karena para siswa aktif dengan berbicara / mejawab pertanyaan
b. Melatih para siswa untuk berani mengungkapkan pendapat lisan secara teratur
c. Merangsang para siswa untuk melatih dan mengembangkan daya ingatan
Kelebihan dari metode tanya jawab adalah :
a. Situasi kelas akan hidup karena para siswa aktif dengan berbicara / mejawab pertanyaan
b. Melatih para siswa untuk berani mengungkapkan pendapat lisan secara teratur
c. Merangsang para siswa untuk melatih dan mengembangkan daya ingatan
3.
Pemberian Tugas (Resitasi)
Metode ini merupakan suatu cara dalam proses belajar mengajar, dimana guru memberi tugas tertentu dan siswa mengerjakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggungjawabkan kepada guru
Syarat-syarat pemberian tugas adalah sebagai berikut :
Metode ini merupakan suatu cara dalam proses belajar mengajar, dimana guru memberi tugas tertentu dan siswa mengerjakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggungjawabkan kepada guru
Syarat-syarat pemberian tugas adalah sebagai berikut :
a.
Tugas yang diberikan harus
berkaitan dengan pelajaran yang telah mereka pelajari
b.
Guru harus dapat mengukur dan
memperkirakan bahwa tugas yang diberikan kepada siswa akan dapat
dilaksanakannya sesuai dengan kesanggupan dan kecerdasan yang dimilikinya
c.
Guru harus menanamkan kepada
siswa bahwa tugas yang diberikan kepada mereka akan dikerjakan atas kesadaran
sendiri yang timbul dari hati sanubarinya
d.
Jenis tugas yang diberikan kepada siswa harus
dimengerti benar-benar, sehingga murid tidak ada keraguan dalam melaksanakannya
Metode ini bertujuan untuk :
a. Melatih para siswa untuk bertanggung jawab terhadap tugasnya
b. Menanamkan rasa responsibility terhadap proses pembelajaran
c. Melatih psikometer dan keterampilan tertentu
d. Menanamkan kebiasaan belajar tanpa diberi tugas, tekun dan semangat belajar untuk masa depan
Metode ini bertujuan untuk :
a. Melatih para siswa untuk bertanggung jawab terhadap tugasnya
b. Menanamkan rasa responsibility terhadap proses pembelajaran
c. Melatih psikometer dan keterampilan tertentu
d. Menanamkan kebiasaan belajar tanpa diberi tugas, tekun dan semangat belajar untuk masa depan
4.
Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan sesuatu di hadapan siswa untuk memperjelas pengertian, misalnya cara salat, tayammum, dan lain-lain. Secara psikhodegagogis manfaat metode demonstrasi sebagai berikut :
Metode demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan sesuatu di hadapan siswa untuk memperjelas pengertian, misalnya cara salat, tayammum, dan lain-lain. Secara psikhodegagogis manfaat metode demonstrasi sebagai berikut :
a.
Dapat mempertinggi perhatian dan kekhusukan
peserta
b.
Keaktifan mereka termotivasi
karena seluruh panca indera berfungsi dan mempercepat penguasaan ilmu dan
keterampilan yang diajarkan
c.
Memperkecil verbalisme pada
diri para siswa
Kelebihan dari
metode demonstrasi yakni :
a. Perhatian siswa akan dapat terpusat sepenuhnya pada apa yang didemonstrasikan.
b. Memberikan pengalaman praktis yang dapat membentuk ingatan yang kuat dan keterampilan dalam berbuat.
c. Hal-hal yang menjadi teka-teki siswa dapat terjawab melalui demonstrasi.
Kelemahan metode demonstrasi yaitu :
a. Persiapan dan pelaksanaan memakan waktu yang lama.
b. Metode ini akan tidak efektif bila tidak ditunjang dengan peralatan yang lengkap sesuai dengan kebutuhan.
c. Sukar dilaksanakan bila siswa belum matang kemampuannya dalam melaksanakan .
a. Perhatian siswa akan dapat terpusat sepenuhnya pada apa yang didemonstrasikan.
b. Memberikan pengalaman praktis yang dapat membentuk ingatan yang kuat dan keterampilan dalam berbuat.
c. Hal-hal yang menjadi teka-teki siswa dapat terjawab melalui demonstrasi.
Kelemahan metode demonstrasi yaitu :
a. Persiapan dan pelaksanaan memakan waktu yang lama.
b. Metode ini akan tidak efektif bila tidak ditunjang dengan peralatan yang lengkap sesuai dengan kebutuhan.
c. Sukar dilaksanakan bila siswa belum matang kemampuannya dalam melaksanakan .
5. Metode
Bermain Peran
Metode ini dapat merangsang jiwa belajar peserta didik dan melihat atau mereka langsung aktif dalam kelas, misalnya tentang salat berjamaah; ada muadzin, jamaah, imam, dalam hal ini, guru tinggal mengawasi dan mengoreksinya
Dampak psikologis dan pedagogis dari metode ini adalah sebagai berikut :
a. Menimbulkan rasa tanggung jawab masing-masing untuk berhasilnya peran mereka
b. Mempererat kedekatan diantara mereka
c. Guru dan para siswa dapat bekerjasama dalam membicarakan pokok bahasan yang disepakati untuk diperankan
Dalam metode ini, guru sangat dituntut untuk menguasai kompetensi pembelajaran, yaitu :
a. Menguasai materi
b. Mampu mengelola program belajar mengajar
c. Mampu mengelola kelas
d. Mampu menggunakan media dan sumber belajar
e. Mampu menggunakan landasan kependidikan
f. Mampu mengelola intraksi belajar mengajar
g. Mampu menilai prestasi peserta didik
h. Mampu mengenali fungsi program bimbingan dan penyuluhan
i. Mampu menyelenggarakan administrasi sekolah
j. Mampu menguasai prinsip-prinsip penelitian
Untuk dapat melakukan 10 point tersebut, guru dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas diri dengan cara meningkatkan; kompetensi akademik, kepribadian dan kompetensi sosial
Metode ini dapat merangsang jiwa belajar peserta didik dan melihat atau mereka langsung aktif dalam kelas, misalnya tentang salat berjamaah; ada muadzin, jamaah, imam, dalam hal ini, guru tinggal mengawasi dan mengoreksinya
Dampak psikologis dan pedagogis dari metode ini adalah sebagai berikut :
a. Menimbulkan rasa tanggung jawab masing-masing untuk berhasilnya peran mereka
b. Mempererat kedekatan diantara mereka
c. Guru dan para siswa dapat bekerjasama dalam membicarakan pokok bahasan yang disepakati untuk diperankan
Dalam metode ini, guru sangat dituntut untuk menguasai kompetensi pembelajaran, yaitu :
a. Menguasai materi
b. Mampu mengelola program belajar mengajar
c. Mampu mengelola kelas
d. Mampu menggunakan media dan sumber belajar
e. Mampu menggunakan landasan kependidikan
f. Mampu mengelola intraksi belajar mengajar
g. Mampu menilai prestasi peserta didik
h. Mampu mengenali fungsi program bimbingan dan penyuluhan
i. Mampu menyelenggarakan administrasi sekolah
j. Mampu menguasai prinsip-prinsip penelitian
Untuk dapat melakukan 10 point tersebut, guru dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas diri dengan cara meningkatkan; kompetensi akademik, kepribadian dan kompetensi sosial
6. Metode Lagu
Metode lagu adalah metode yang sangat efektif untuk diterapkan dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada anak usia prasekolah khususnya di TK Islam.
Metode lagu diterapkan menggunakan dua cara yaitu :
a. Secara lisan
b. Menggunakan kaset dan diiringi dengan gerakan tari
Manfaat lagu di TK antara lain : kaset dan tape recorder, guru yang ahli dalam menyanyi dan menari, dan suara merdu dari guru. Sedangkan faktor yang menghambat antara lain : kondisi anak, kondisi guru dan kondisi lingkungan.
Media yang digunakan dalam penerapan metode lagu adalah kaset dan tape recorder. Adapun manfaat metode lagu dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam di TK antara lain :
a. Mengenai ajaran Agama Islam sejak usia dini
b. Mampu menghafal materi PAI dengan cepat dan mudah
c. Menanamkan jiwa keberagaman pada anak
d. Anak lebih cepat menyerap dan memahami makna agama
e. Menggugah perasaan dan emosi anak dalam belajar tanpa harus ada unsur paksaan
f. Mampu mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Metode lagu adalah metode yang sangat efektif untuk diterapkan dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada anak usia prasekolah khususnya di TK Islam.
Metode lagu diterapkan menggunakan dua cara yaitu :
a. Secara lisan
b. Menggunakan kaset dan diiringi dengan gerakan tari
Manfaat lagu di TK antara lain : kaset dan tape recorder, guru yang ahli dalam menyanyi dan menari, dan suara merdu dari guru. Sedangkan faktor yang menghambat antara lain : kondisi anak, kondisi guru dan kondisi lingkungan.
Media yang digunakan dalam penerapan metode lagu adalah kaset dan tape recorder. Adapun manfaat metode lagu dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam di TK antara lain :
a. Mengenai ajaran Agama Islam sejak usia dini
b. Mampu menghafal materi PAI dengan cepat dan mudah
c. Menanamkan jiwa keberagaman pada anak
d. Anak lebih cepat menyerap dan memahami makna agama
e. Menggugah perasaan dan emosi anak dalam belajar tanpa harus ada unsur paksaan
f. Mampu mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.
7. Metode
Disiplin
Metode disiplin merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan menanamkan pada prilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu atau membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu. Terutama untuk meningkatkan kualitas mental dan moral (Sukadji 1988) di dalam keluarga pendidikan disiplin dapat diartikan sebagai metode bimbingan orangtua agar anaknya mematuhi bimbingan tersebut.Setiap orangtua pasti berusaha untuk mengajarkan disiplin kepada anak-anaknya dengan menanamkan prilaku yang dianggap baik dan menghindari prilaku yang dianggap tidak baik
8.Metode Keteladanan
Metode keteladanan adalah satu metode pembelajaran yang dianggap besar pengaruhnya. Segala yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam kehidupannya merupakan cerminan kandungan Al-Qur’an secara utuh, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Ahzab 133:21.
Orangtua atau pendidik adalah figur yang terbaik dalam pandangan anak yang segala tingkah lakunya sadar atau tidak sadar ditiru oleh mereka atau akan tertanam dalam pribadi mereka, maka dari itu kita sebagai pendidik atau orangtua pada khususnya mencontohkanlah yang baik bagi anak-anak kita baik di rumah maupun di sekolah, selain mencontoh prilaku kita tanamkan juga teladan bagi anak-anak teladan yang baik seperti Rasulullah dan orang alim lainnya.
Rasulullah SAW mempresentasikan dan mengekspresikan apa yang ingin diajarkan melalui tindakannya dan kemudian menerjemahkan tindakannya ke dalam kata-kata. Bagaimana memuja Allah SWT, bagaimana duduk dalam salat dan doa, bagaimana makan, bagaimana tertawa dan lain sebagainya menjadi acuan bagi para sahabat.
Metode disiplin merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan menanamkan pada prilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu atau membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu. Terutama untuk meningkatkan kualitas mental dan moral (Sukadji 1988) di dalam keluarga pendidikan disiplin dapat diartikan sebagai metode bimbingan orangtua agar anaknya mematuhi bimbingan tersebut.Setiap orangtua pasti berusaha untuk mengajarkan disiplin kepada anak-anaknya dengan menanamkan prilaku yang dianggap baik dan menghindari prilaku yang dianggap tidak baik
8.Metode Keteladanan
Metode keteladanan adalah satu metode pembelajaran yang dianggap besar pengaruhnya. Segala yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam kehidupannya merupakan cerminan kandungan Al-Qur’an secara utuh, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Ahzab 133:21.
Orangtua atau pendidik adalah figur yang terbaik dalam pandangan anak yang segala tingkah lakunya sadar atau tidak sadar ditiru oleh mereka atau akan tertanam dalam pribadi mereka, maka dari itu kita sebagai pendidik atau orangtua pada khususnya mencontohkanlah yang baik bagi anak-anak kita baik di rumah maupun di sekolah, selain mencontoh prilaku kita tanamkan juga teladan bagi anak-anak teladan yang baik seperti Rasulullah dan orang alim lainnya.
Rasulullah SAW mempresentasikan dan mengekspresikan apa yang ingin diajarkan melalui tindakannya dan kemudian menerjemahkan tindakannya ke dalam kata-kata. Bagaimana memuja Allah SWT, bagaimana duduk dalam salat dan doa, bagaimana makan, bagaimana tertawa dan lain sebagainya menjadi acuan bagi para sahabat.
C.
RELEVANSI METODE DENGAN
TUJUAN PENDIDIKAN
Islam merupakan syariat Allah yang diturunkan kepada umat manusia dimuika bumi agar mereka beribadah kepada-Nya. Tujuan pelaksanaan syariat ini menuntut adanya pendidikan manusia. Pendidikan disini adalah pendidikan Islam. Syariat Islam hanya dapat dilaksanakan dengan mendidik diri, generasi dan masyarakat supaya beriman dan Islam juga merupakan petunjuk jalan yang benar dan lurus bagi manusia, untuk mencapai ridho Allah dan bukan jalan yang dimurka-Nya. Dengan demikian berarti Islam memberikan pelajaran kepada manusia mengenai cara menjalani dan menjalankan hidup dan kehidupan yang baik dan benar untuk mencapai keberuntungan di dunia dan akhirat.
Oleh sebab itu, pendidikan Islam menjadi kewajiban orangtua dan guru untuk disampaikan ke generasi berikutnya dengan metode-metode pengembangan pembelajaran melalui pendekatan ajaran agama yang sangat relevan sekali dengan tujuan pendidikan dalam Islam karena pendidikan Islam merupakan kebutuhan manusia sebagai makhluk pendagogis yang dididik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi.
Pengajaran melalui metode-metode kepada anak usia dini juga disesuaikan dengan perkembangan aspek-aspek psikologisnya, yang diantaranya adalah perkembangan kemampuan berfikir (kognisinya) karena anak usia dini merupakan masa pertumbuhan yang paling peka dan sekaligus paling sibuk.
Pentingnya pendidikan yang diberikan menurut pendekatan yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang memusatkan perhatian pada anak. Sebab anak merupakan dambaan bagi setiap orangtua atau pendidik yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara dan terciptanya muslim hakiki. Melihat peran yang begitu vital, maka penerapan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan agar tujuan pendidikan dapat tercapai, dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan.
Islam merupakan syariat Allah yang diturunkan kepada umat manusia dimuika bumi agar mereka beribadah kepada-Nya. Tujuan pelaksanaan syariat ini menuntut adanya pendidikan manusia. Pendidikan disini adalah pendidikan Islam. Syariat Islam hanya dapat dilaksanakan dengan mendidik diri, generasi dan masyarakat supaya beriman dan Islam juga merupakan petunjuk jalan yang benar dan lurus bagi manusia, untuk mencapai ridho Allah dan bukan jalan yang dimurka-Nya. Dengan demikian berarti Islam memberikan pelajaran kepada manusia mengenai cara menjalani dan menjalankan hidup dan kehidupan yang baik dan benar untuk mencapai keberuntungan di dunia dan akhirat.
Oleh sebab itu, pendidikan Islam menjadi kewajiban orangtua dan guru untuk disampaikan ke generasi berikutnya dengan metode-metode pengembangan pembelajaran melalui pendekatan ajaran agama yang sangat relevan sekali dengan tujuan pendidikan dalam Islam karena pendidikan Islam merupakan kebutuhan manusia sebagai makhluk pendagogis yang dididik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi.
Pengajaran melalui metode-metode kepada anak usia dini juga disesuaikan dengan perkembangan aspek-aspek psikologisnya, yang diantaranya adalah perkembangan kemampuan berfikir (kognisinya) karena anak usia dini merupakan masa pertumbuhan yang paling peka dan sekaligus paling sibuk.
Pentingnya pendidikan yang diberikan menurut pendekatan yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang memusatkan perhatian pada anak. Sebab anak merupakan dambaan bagi setiap orangtua atau pendidik yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara dan terciptanya muslim hakiki. Melihat peran yang begitu vital, maka penerapan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan agar tujuan pendidikan dapat tercapai, dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Metode adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Macam-macam metode :
• Metode cerita
• Metode tanya jawab
• Metode pemberian tugas
• Metode demonstrasi
• Metode bermain peran
• Metode lagu
• Metode disiplin
• Metode ketaladan
Metode adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Macam-macam metode :
• Metode cerita
• Metode tanya jawab
• Metode pemberian tugas
• Metode demonstrasi
• Metode bermain peran
• Metode lagu
• Metode disiplin
• Metode ketaladan
Relefansi
metode dengan tujuan pendidikan sesuai dengan tujuan syariat Islam supaya
beriman kepada Allah SWT untuk mencapai keberuntungan di dunia dan akhirat.
Pemberian metode itu disesuaikan dengan perkembangan aspek-aspek psikologisnya. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan.
Pemberian metode itu disesuaikan dengan perkembangan aspek-aspek psikologisnya. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan.
B. Saran
alat pembelajaran dimaksud adalah metode-metode terutama tentang pendidikan agama Islam untuk anak usia dini
Sebelum memberikan metode-metode tersebut terlebih dahulu guru / pendidik menguasainya dengan belajar keagamaan, perkembangan anak agar metode yang diberikan tidak terlalu sulit sesuai dengan tahap usianya dan mencoba mempraktekkan metode-metode yang dikuasainya, serta ikhlas dalam mengajarkannya demi kemajuan anak didik.
alat pembelajaran dimaksud adalah metode-metode terutama tentang pendidikan agama Islam untuk anak usia dini
Sebelum memberikan metode-metode tersebut terlebih dahulu guru / pendidik menguasainya dengan belajar keagamaan, perkembangan anak agar metode yang diberikan tidak terlalu sulit sesuai dengan tahap usianya dan mencoba mempraktekkan metode-metode yang dikuasainya, serta ikhlas dalam mengajarkannya demi kemajuan anak didik.
DAFTAR PUSTAKA
- Prof. Dr. H. Aminuddin Rasyad
Judul Buku : Teori Belajar dan Pembelajaran
Penerbit : UHAMKA Press & Yayasan PEP EX8
Penerbit : UHAMKA Press & Yayasan PEP EX8
- Hj. Masyitoh Ch, dkkJudul Buku :
Paradigma Baru Dalam Pendidikan
Penerbit : Zikrul Hakim
Penerbit : Zikrul Hakim
- http://mail.geogle.com/maiL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar