Breaking News

Selasa, 05 September 2017

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAM CALON SISWA BARU PADA MA AL-FALAH GUNUNG KASIH DENGAN METODE SAW




Susanto
STMIK Pringsewu Lampung
Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung website:  www.stmikpringsewu.ac.id

ABSTRAK
Kualitas sebuah sekolah dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah sumber daya manusia, yaitu siswa yang dimiliki sekolah tersebut. Untuk memiliki sumber daya siswa yang berkualitas maka diperlukan adanya penyeleksian dalam penerimaan siswa di sebuah sekolah. Begitu pula bagi MA Al-Falah Gunung Kasih yang merupakan salah satu MA swasta yang terdapat di kec. Pugung. Selama ini penerimaan siswa baru pada MA Al-Falah Gunung Kasih hanya mengacu pada nilai rapor SMP atau MTs, sedangkan nilai test tertulis hanya digunakan sebagai pendukung. Pada kenyataannya cukup banyak calon siswa yang mendaftar pada MA Al-Falah Gunung Kasih yang memiliki nilai rapor SMP atau MTs yang tinggi, karena jumlah calon siswa yang mendaftar melebihi kapasitas, maka penyeleksian penerimaan siswa berdasarkan perangkingan nilai rapor SMP atau MTs, dan test tertulis saja. Dari permasalahan yang ada terkadang ada calon siswa yang tersisihkan karena memperoleh nilai test yang cukup padahal dia memiliki prestasi non akademik, dan kepribadian yang baik. Kriteria selain nilai akademik, dan seperti nilai kepribadian dan non akademik, mestinya dapat dijadikan kriteria juga untuk menentukan siswa yang benar-benar layak diterima. Non akademik merupakan prestasi diluar bidang akademik yang pernah dicapai seorang siswa. Test wawancara merupakan penilaian terhadap kepribadian yang dimiliki calon siswa. Sistem pendukung keputusan ini berfungsi sebagai alat bantu MA Al-Falah Gunung Kasih dalam mengambil keputusan pada proses seleksi penerimaan siswa baru.

Kata kunci : sistem, sistem pendukung keputusan, siswa, SAW



1.         PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang Masalah
Kualitas sebuah sekolah dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah sumber daya manusia, yaitu siswa yang dimiliki sekolah tersebut. Untuk memiliki sumber daya siswa yang berkualitas maka diperlukan adanya seleksi penerimaan siswa baru yang merupakan agenda rutin tahunan bagi sebuah sekolah. Dengan semakin berkembangnya jaman dan pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun, membuat semakin tinggi pula calon siswa yang mendaftarkan diri di sebuah sekolah. Namun keterbatasan fasilitas, sarana, dan prasarana sebuah sekolah terkadang sekolah tidak dapat menampung semua calon siswa yang mendaftar. Supaya sekolah mendapatkan sumber daya siswa yang berkualitas maka perlu dilakukan penyaringan penerimaan siswa baru.
Begitu pula bagi MA Al-Falah Gunung Kasih yang merupakan salah satu MA swasta yang terdapat di kota Tanggamus. Selama ini penerimaan siswa baru hanya mengacu pada nilai rapor SMP atau MTs, sedangkan nilai test tertulis hanya digunakan sebagai pendukung. Pada kenyataannya cukup banyak calon siswa yang mendaftar pada MA Al-Falah Gunung Kasih yang memiliki nilai rapor SMP atau MTs yang tinggi, karena jumlah calon siswa yang mendaftar melebihi kapasitas, maka penyeleksian penerimaan siswa berdasarkan perangkingan nilai rapor SMP atau MTs, dan test tertulis saja. Dari permasalahan yang ada terkadang ada calon siswa yang tersisihkan karena memperoleh nilai test yang cukup padahal dia memiliki prestasi non akademik, dan kepribadian yang baik. Namun kualitas siswa yang baik tidak hanya di bidang akademik saja, di luar akademik dan kepribadian pun juga di butuhkan untuk persaingan dikehidupan nyata. Kreteria selain nilai akademik, dan seperti nilai kepribadian dan non akademik, mestinya dapat dijadikan criteria juga untuk menentukan siswa yang benar-benar layak diterima. Non akademik merupakan prestasi diluar bidang akademik yang pernah tercapai seorang siswa. Test wawancara merupakan penilaian terhadap kepribadian yang dimiliki calon siswa. Sistem pendukung keputusan ini berfungsi sebagai alat bantu MA Al-Falah Gunung Kasih dalam mengambil keputusan pada proses seleksi penerimaan siswa baru.
Metode yang digunakan adalah Simple Additive Weighting (SAW) karena metode SAW sesuai untuk proses pengambilan keputusan karena dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi aternatif terbaik dari sejumlah alternatif terbaik. Selain itu, kelebihan dari model SAW dibandingkan dengan model pengambilan keputusan yang lain terletak pada kemampuannya untuk melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot prefensi yang sudah ditentukan. Henry Wibowo S (2010) menyatakan bahwa total perubahan nilai yang dihasilkan oleh metode SAW lebih banyak sehingga metode SAW sangat relevan untuk menyelesaikan masalah pengambilan keputusan. Dan dalam pengembangan sistem Sistem Pendukung Keputusan ini menggunakan metode waterfall.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas maka metode SAW dalam sistem Pendukung Keputusan Untuk Menyeleksi Penerimaan Siswa Baru Pada MA Al-Falah Gunung Kasih sangat tepat.

1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana membuat aplikasi dari sistem pendaftaran siswa baru dengan metode Simple Additive Weighting.

1.3.Batasan Masalah
Agar pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan, maka diperlukan batasan – batasan dalam penelitian ini adalah :
1.     Metode yang digunakan adalah Simple Additive Weighting.
2.     Menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat memberikan keputusan kepada pihak sekolah dalam proses penilaian calon siswa baru.

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian
       Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun sistem pendukung keputusan peneriamaan siswa baru dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting di MA Al-Falah Gunung Kasih. Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.  Mempermudah pekerjaan panitia penerimaan siswa baru MA Al-Falah Gunung Kasih dalam pengolahan data siswa baru.
2.  Meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh panitia penerimaan siswa baru MA Al-Falah Gunung Kasih dalam mengolah data calon siswa baru.


1.4.2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah ditentukan diatas, maka manfaat dari penelitian ini diantaranya adalah :
1.       Membantu panitia penerimaan siswa baru dalam menyeleksi siswa yang akan dididik.
2.       Untuk mendapatkan data siswa yang lebih unggul dibandingkan dengan yang  lainnya . berdasarkan kretiria yang digunakan.
3.       Untuk menambah wawasan penulis dalam menyeleksi penerimaan siswa baru di dalam sekolahan.

2. LANDASAN TEORI
2.1.  Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berkaitan yang bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output). Fungsi sistem yang utama adalah menerima masukan, mengolah masukan, dan menghasilkan masukan. Agar dapat menjalankan fungsinya ini, sistem akan memiliki komponen-komponen input, proses, keluaran, dan kontrol untuk menjamin bahwa semua fungsi dapat berjalan dengan baik (Kusrini, 2007 hal 11).
Sistem adalah sebuah bagian-bagian atau komponen yang terpadu untuk suat tujuan. Model dasar dari bentuk sistem ini adalah adanya maskan, pengolahan, dan keluaran. Akan tetapi, sistem ini dapat dikembangkan hingga menyetakan media penyimpanan, sistem dapat dibuka dan ditutup akan tetapi sisteem biasanya adalah sistem terbuka.(Tata Sutarbi,2012 hal 11).

2.2.  Pengertian informasi
Pengertian informasi menurut para ahli :
1.       Menurut Sutarman (2009:14), “informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi penerimanya.
2.       Menurut McLeod (2006:8), “informasi adalah data yang tetah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambil keputusan saat ini atau mendatang.
3.       Menurut Laudon (2011 : 08 ), “informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir yang bermanfaat dan berguna untuk manusia”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

2.3.  Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Pengertian  sistem pendukung keputusan menurut para ahli sebagai berikut :
1.       Menurut Bonczek (1980), sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi yaitu : sistem bahasa, sistem pengetahuan dan sistem pemrosesan masalah.
2.       Menurut widowo (2011), sistem pendukung keputusan adalah proses pengambilan keputusan dibantu menggunakan komputer untuk membantu menggunakan komputer untuk membantu pengambilan keputusan dengan menggunakan beberapa data dan mobel tertentu untuk menyelesaikan beberapa masalah yang tidak terstruktur.
3.       Menurut alit (2012), sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan semi terstruktur.
Dari pendapat yang dikemukakan diatas dapat di simpulkan bahwa sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer  yang menghasilkan berbagai alternative keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang testruktur atau pun tidak terstruktur dengan menggunkan data dan model.

2.4.  Prosedur Pengambilan Keputusan
Ada beberapa prosedur pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut :
1.       Mengidentifikasi masalah.
2.    Mengklarifikasi tujuan-tujuan khusus yang diinginkan.
3.    Memeriksa berbagai kemungkinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Mengakhiri proses itu dengan menetapkan pilihan bertindak dengan dasar fakta dan nilai (keputusan dan kemungkinan yang timbul). (Kusrini, 2007 hal 09)
2.5.  Model Pengambilan Keputusan
Penyusunan sebuah model keputusan merupakan suatu cara untuk mengembangkan hubungan-hubungan logis yang mendasarin persoalan keputusan kedalam suatu bentuk model matematis yang mencerminkan hubungan di antara faktor-faktor yang terlibat. Proses ini terdiri dari empat fase, yaitu :
a.       Penelusuran (Intelligence)
Tahap ini merupakan tahap pendefenisian masalah serta indentifikasi informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang akan diambil.
b.       Perancangan (Design)
Tahap ini merupakan suatu proses untuk merepresentasikan model sistem yang akan dibangun berdasarkan pada asumsi yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, suatu model dari masalah dibuat, diuji, dan divalidasi.
c.        Pemilihan (Choice)
Tahap ini merupakan suatu proses melakukan pengujian dan memilih keputusan terbaik berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan dan mengarah kepada tujuan yang akan dicapai.
d.       Implementasi (Implementation)
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikanperbaikan.
Dalam membuat sebuah keputusan seringkali akan dihadapi berbagai bentuk kerumitan dan lingkup permasalahan yang sangat banyak. Untuk kepentingan tersebut, sebagian besar pembuat keputusan dengan mempertimbangkan berbagai rasio manfaat/biaya, dihadapkan pada suatu keharusan untuk mengandalkan seperangkat sistem yang mampu memecahkan masalah secara efisien dan efektif, yang kemudian disebut Sistem Pendukung Keputusan (SPK). (Kusrini,2007 hal 30).

2.6.  Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan
Banyaknya defenisi yang dikemukakan menegenai pengertian dan penerapan dari sebuah sistem pendukung keputusan, maka terdapat tujuan sistem pendukung keputusan yaitu sebagai berikut :
1.    Membantu manajer dalam pengambilaan keputusan atas masalah semi terstruktur.
2.    Memnberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
3.    Meningkatkan efktivitas kputusan yang diambil manajer lebih dari perbaikan efesiensinya.
4.    Kecepatan komputasi, komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komptasi secara cepat dengan biaya rendah.
5.    Peningakatan produktifitas, membangun satu kelmpok pengambil keputusan, terutama para pakar bias sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bias megurangi ukurn kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada diberbagai lokasi yag berbedabeda (menghemat biaya perjalanan).
6.    Dukungan kualitas, koputer bissa meningkatakan kualitas keputusan yang dibuat.
7.       Berdaya saing.

2.7.  Sekilas Metode SAW
Metode  SAW  sering  juga  dikenal  istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

2.8.  Formula   Simple   Additive   Weighting (SAW)
Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut:

rij = xij Jika j adalah atribut keuntungan (benefit) Maxi x ij

rij = Mini xij   Jika j adalah atribut biaya (cost)
xij

rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; I =1,2,...,m dan j =1,2,...,n.

2.9.  Nilai Preferensi Simple Additive Weighting
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai berikut :
n

Vi = ∑

j=i
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

2.10.         Tahapan Pengembangan Sistem
Proses pengembangan sistem yang dipakai adalah Waterfall. Model pendekatan ini dilakukan secara rinci dan direncanakan dengan baik. Tahapan yang dilakukan dalam pendekatan ini adalah [6] :

Analisis

Desain Sistem

Coding /

Testing

Maintenance


Gambar 1. Waterfall

3.       Analisa
MA   Al-Falah Gunung Kasih merupakan salah satu sekolah swasta yang dalam proses penerimaan siswa baru di setiap tahun nya mengalami peningkatan, sehingga tidak dapat menampung semua calon siswa yang mendaftar pada MA   Al-Falah Gunung Kasih. Penyeleksian Penerimaan calon siswa ditentukan berdasarkan 4 (empat) kriteria, antara lain :

1.     Nilai rapor

2.     Test Tertulis

3.     Prestasi non akademik

4.     Tes wawancara

Bobot preferensi masing -  masing criteria adalah :


Nama Kriteria

Nilai
Keterangan


Bobot

Nilai rapor

25
C1
Test Tertulis

30
C2
Prestasi
Non
20
C3
Akademik



Test Wawancara
25
C4







Kreteria Nilai Nilai Rapor

NO

Range Rata – Rata Nilai Rapor
Nilai
1
80 - 100
1
2
70 - 79
0,8
3
60 – 69
0,6
4
50 – 59
0,4
5
0 – 49
0,2

Kreteria Nilai Test Tertulis

NO

Range Rata – Rata Nilai Test
Nilai
1
80 - 100
1
2
70 - 79
0,8
3
60 – 69
0,6
4
50 – 59
0,4
5
0 – 49
0,2

Kreteria Nilai Test Wawancara

NO

Range Rata – Rata Nilai Test
Nilai
1
80 - 100
1
2
70 - 79
0,8
3
60 – 69
0,6
4
50 – 59
0,4
5
0 – 49
0,2

Kriteria Prestasi Non Akademik


Kriteria


Sub Kriteria


Nilai
















Crisps






Juara I,II tingkat
100






internasional








Juara III tingkat
90



Prestasi

internasional, Juara I





non

tingkat nasional





akademik

Juara II,III tingkat
85






Nasional








Juara I,II tingkat
80






Daerah








Juara III tingkat
75






Daerah








Juara I tingkat








Sekolah








Juara II,III tingkat
70






Sekolah








Tanpa prestasi
60



3.1  Perhitungan SAW Untuk Seleksi Penerimaan Siswa Baru
Berikut perhitungan manual berdasarkan contoh kasus. Diambil tiga sample calon siswa dengan data sebagai berikut:
1.       Sampel Nilai Calon Siswa
Tabel 1.  Sampel Nilai Calon Siswa






Kriteria


Alternatif

Nilai
Nilai
Nilai
Nilai Test



Rapor
Test
Prestasi
Wawancara




Tertulis
Non






Akademik


Ali
75
85
60
80

Febri

77
80
75
82

Dayat

70
70
60
70

2.       Rating kecocokan dari setiap alternative pada setiap criteria
Tabel 2. Rating Kecocokan dari setiap alternative pada setiap criteria







Kriteria


Alternatif

C1
C2

C3
C4

A1

75
85

60
80

A2
77
80

75
82

A3

70
70

60
70

3.       Matrik keputusan dari tabel rating kecocokan dari setiap alternative pada setiap kriteria.
Pengambil keputusan memberikan nilai alternatif, berdasarkan tingkat kepentingan masing-masing kriteria yang dibutuhkan sebagai berikut:
Vektor          bobot     [W]={25,30,20,25} membuat matriks keputusan X, dibuat dari tabel kecocokan sebagai berikut :

X =
4.       Normalisasi matrik keputusan
Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai rating siswa ternormalisasi (rij) dari altenatif Ai pada atribut Cj berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan/benefit = MAKSIMUM atau atribut biaya/cost = MINIMUM). Apabila berupa atribut keuntungan maka nilai crisp (Xij) dari setiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp MAX (MAX Xij) dari tiap kolom, sedangkan untuk atribut biaya nilai crisp MIN (Xij) dari tiap kolom.
 





Dengan cara menghitung nilai rating penilaian siswa ternormalisasi ( rij ) berdasarkan persamaanyang disesuaikan dengan jenis kriteria. Untuk semuakriteria ini menggunakan kriteria keuntungan (benefit).

1.       Calon siswa Ali

 













2.       Calon siswa Febri
 















3.       Calon siswa Dayat
 




















5.       Matrik ternomalisasi
Hasil dari nilai rating kinerja ternormalisasi akan membentuk matrik ternormalisasi.







6.       Nilai preferensi
Nilai  preferensi  didapat  dari  setiap  alternatif (Vi) dijumlahkan dengan hasil kali antara matriks ternormalsasi (R) dengan nilai bobot (W).Nilai preferensi dari setiap alternatif calon siswa adalah sebagai berikut :


V1=(0.97).(25)+(1.00).(30)+(0.80).(20)+(0.97).(25)} = 94.7 V2= {(1.00).(25)+(0.94).(30)+(1.00).(20)+(1.00).(25)}= 98.2 V3={(0.90).(25)+(0.82).(30)+(0.80).(20)+(0.85).(25)}= 84.7

Nilai terbesar ada pada V2 sehingga alternatif A2 adalah rekomendasi alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik pada calon siswa Febriansyah.

4.       PENUTUP
4.1.  Kesimpulan
Dari hasil pengujian dan implementasi sistem yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1.     Aplikasi yang dibangun dapat membantu panitia penerimaan siswa baru di MA Al-Falah Gunung Kasih dalam pengambilan keputusan penerimaan calon siswa baru, karna dapat memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat.
2.     Form yang dibangun berupa pendataan siswa, pendataan penilaian, dan pendataan anilisa. Sedangkan hasil laporan yang diberikan yaitu laporan siswa, dan laporan analisa yang tentunya akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan penerimaan siswa baru.
3.     Penerapam metode simple additive weighting dilakukan dengan cara penentuan bobot pada setiap kriteria dan pemenuhan syarat – syarat yang ada, sehingga akan diperoleh nilai bobot dari semua kreteria dan akan diperoleh hasil dengan nilai dan jumlah bobot yang peling tinggi. Hasil dari analisa sistem ini akan mampu membantu pihak sekolah sebagai pendukung pengambilan keputusan.

4.2.  Saran
Untuk pengembangan jurnal ini maka penulis membarukan saran kepada semua pihak yang membaca :
1.     Admin diharapkan dapat memproses, menerima, dan menjalankan sistem pendukung keputusan ini secara maksimal dan baik sehingga tidak terjadinya kesalahan dalam proses pemilihan dan penempatan.
2.     Penggunaan sistem pendukung keputusan seleksi calon siswa ini seharusnya dikembangkan dan perlu ditambah dengan informasi yang lebih akurat dan jelas sehingga sistem seperti ini dapat dipergunakan di sekolah manapun.
3.     Dengan adanya sistem ini, dapat mempermudah pihak sekolah untuk mengambil keputusan dalam melekukan seleksi penerimaan siswa baru.

DAFTAR PUSTAKA
Budi Santosa, Data Mining : Teknik Pemanfaaatan Data Untuk Keperluan Bisnis, Graga Ilmu, Yogyakarta.
Fathansyah, Ir. (1999), Basis Data : Ilmu Komputer, Informatika Bandung, Bandung.
Jogiyanto. H.MBA,Ph.D., Analisa dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta, 2005.
Kusumadewi, S., Hartati, A., H., & R., W. (2006). Fuzzy Multy-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Krismelan Ade, “Sistem Pendudukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru”, Jurnal Teknik Informasi, Semarang, 2012.
ogiyanto, Hm (2005). Analisis dan Disain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
Simarmata, J. (2007). Perancangan Basis Data. Yogyakarta : Andi Offset.
Sutarman, “Pengertian Sistem Informasi”, Malang, 2009 : 29
Turban, E., Aronson, J., & Liang, T. P. (2005). Decision Support System and Intelligent Systems Yogyakarta: Andi.
Wibowo, “Perencang sistem pendukung keputusan” Depok, 2011



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Susanto,S.Pd.I.,S.Kom.